Rabu, 23 Maret 2016

Menjaga Semangat Membaca


Sepanjang saya melakukan pencatatan untuk melihat seberapa banyak dan buku-buku apa saja yang saya baca dalam sebulan, mulai dari awal tahun 2015, bulan Februari tahun ini tercatat sebagai bulan paling produktif bagi saya. Entahlah, apakah jumlah sembilan buku bisa dibilang banyak atau tidak untuk seseorang yang bergumul dengan kegiatan mengajar, dan dengan demikian memang harus banyak membaca buku. Mengingat pula saya tidak pernah mencari tahu dengan pasti berapa rata-rata buku yang dapat dibaca oleh orang-orang yang berprofesi sama dengan saya dalam sebulan. Namun, berhubung di bulan tersebut kampus sedang libur, saya pikir jumlah sembilan bukan sesuatu yang layak dibanggakan.

Malah, kalau berdiri di depan rak buku yang ada di rumah, semacam perasaan impulsif mendorong saya untuk membaca buku satu buku setiap hari secara rutin. Tapi ya tetap saja, hingga saat ini, saya tidak pernah mampu melakukannya secara konsisten dalam satu bulan. Buku-buku di rak tersebut masih banyak yang belum saya baca.

Dulu waktu kuliah, saya pernah melakukannya selama satu atau dua hari. Bahkan saya pernah melebihi target dengan menamatkan satu hari dua buku. Tapi itu hanya bertahan di hari itu saja. Besoknya, kekuatan membaca saya menurun lagi karena mengerjakan hal-hal lain yang berhubungan dengan tugas-tugas kampus.

Hingga saat ini, saya belum menemukan cara bagaimana agar semangat membaca tetap terjaga dengan baik. Hanya yang saya tahu dan bisa saya praktekkan, kalau saya mulai malas membaca, artinya saya mulai akan melakukan hal-hal bodoh. Saya benci menjadi bodoh, karena itu saya harus selalu membaca.


Saya tidak bisa menjadi M. Aan Mansyur yang hidup di perpustakaan dan menghabiskan waktunya sepanjang hari untuk membaca buku yang dia mau. Juga saya bukan Prof Halide yang konsisten membaca 100 halaman per hari. Atau Jorge Luis Borges yang di saat matanya sudah hampir buta masih saja ngotot membaca. Tapi sebagai remah-remah, saya pikir, mencoba menelusuri jalan intelektual mereka, meminjam semangat membaca mereka, rasa-rasanya layak dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar