Senin, 15 Februari 2016

Menemukan Buku Murah & Bagus


Ada harga, ada kualitas. Begitu kira-kira prinsip mendapatkan barang atau jasa yang ditawarkan dunia yang ‘segala-galanya butuh uang’ ini. Untuk mendapatkan produk berkualitas, maka harus ditukar dengan nilai rupiah yang sepadan.

Sebagai sebuah produk, buku pun tidak lepas dari prinsip ini, meski kadang tidak selalu demikian. Maka menemukan buku dengan harga murah di sebuah toko buku, itu adalah salah satu anugerah luar biasa untuk seseorang yang keuangannya pas-pasan tapi selalu ingin memiliki buku-buku yang dianggap bagus seperti saya.

Buku Zen RS, ‘Jalan Lain ke Tulehu : Sepakbola dan Ingatan yang Mengejar’, adalah buku yang saya temukan di depan sebuah toko buku besar, tergeletak bersama buku-buku obral lainnya, pada suatu waktu. Kalau tidak mengingatkan diri sendiri kala itu, buku Zen tersebut hampir saya beli dua atau tiga buah. Pasalnya, buku ini pernah saya cari lewat toko buku online, namun tidak juga menemukannya. Pembelian buku online adalah salah satu jalan yang kerap saya tempuh untuk mencari buku-buku bagus yang biasanya sudah tidak beredar di toko buku.

Buku itu saya beli seharga 15 ribu rupiah saja. Seharga satu mangkuk bakso untuk sebuah novel yang ditulis setelah melakukan riset di Tulehu secara langsung, saya kira gimana gitu. Tidak banyak novel yang ditulis dengan tingkat keseriusan seperti ini. Keseriusan pengerjaannya tidak bisa disangkal dengan adanya penyajian berbagai data dan pengetahuan sejarah. Di novel ini, saya malah baru tahu kalau benteng Victoria berhasil direbut oleh Indonesia pada tanggal 3 Nopember 1950. Baiklah, ini bisa jadi karena saya yang memang kurang membaca!

Novel yang dibangun dari pengetahuan sejarah konflik antara Tulehu dan Ambon ini, kalau boleh menebak, tidak jauh-jauh dari minat penulisnya. Dalam suatu artikel yang saya lupa di mana, Zen pernah menulis soal kecintaannya dengan sejarah. Dia pernah terpukau dengan gaya menulis seorang penulis Indonesia, yang sayangnya juga saya lupa namanya, yang mengemas peristiwa sejarah dalam bentuk cerita yang mengasyikkan. Barangkali Zen terinspirasi atau paling tidak mengikuti jalan penulis tersebut.

Akhirnya, untuk sebuah buku sejarah yang dibungkus melalui cerita fiksi seorang wartawan bernama Gentur, dengan harga yang begitu murah dibanding harga aslinya, saya benar-benar beruntung memilikinya. How lucky I am!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar